Unit Pembelajaran 1 Koordinasi Gerak, Seni Tari Kelas 1 SD

Daftar Isi
Unit Pembelajaran 1 Koordinasi Gerak, Seni Tari Kelas 1 SD - Siswa mencari tahu tentang gerak dari bagian anggota tubuh serta cara mengekspresikan dan mengoordinasikan gerakan tersebut. Pada akhir pembelajaran, siswa diminta untuk menampilkan hasil gerak koordinasi tubuh yang telah dipahami dan melakukan refleksi dari seluruh aktivitas ini. 

Tiga indikator yang digunakan pada unit pertama, yaitu: 1. Siswa mengidentifikasi gerak tari dengan melakukan pengamatan pada gerak yang ada dalam video, atau contoh gerak dari guru/model, atau gerak dari salah satu siswa. 2. Siswa menampilkan gerak dengan mengkoordinasikan dua atau lebih anggota tubuh dengan ritmis. 3. Siswa menceritakan perbedaan gerak sehari-hari dan gerak tari yang dilakukannya berdasarkan pengalaman pribadi. 



Pada penilaian akhir pembelajaran, guru dapat menciptakan situasi berbeda agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan siswa termotivasi untuk melakukan yang terbaik selama proses pembelajaran. Seperti misalnya, guru membuat situasi pembelajaran seolah-olah menjadi ajang pencarian bakat sederhana yang melibatkan siswa di kelas. 

Guru bisa memberikan judul kegiatan ini agar siswa lebih antusias, seperti “Tunjukkan Gerakanmu” atau “Ekspresikan Gerakanmu”. Peran siswa adalah menjadi seorang penari yang akan menunjukkan bakatnya di ajang pencarian bakat ini, penampilan tiap siswa ditampilkan di depan siswa lainnya dan guru yang menilai gerakannya. Penilaian yang digunakan dalam unit ini menggunakan rubrik dan catatan anekdotal. Penjelasan mengenai detail penilaian ada di bagian akhir unit.

Unit Pembelajaran 1 Koordinasi Gerak, Seni Tari Kelas 1 SD


Pokok Bahasan Materi Unit Pembelajaran 1

Pembelajaran Seni Tari dalam unit ini membahas tentang perbedaan antara gerak sehari-hari dan gerak tari, serta cara mengkoordinasikan gerak tari tersebut. Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup dalam keseharian dan menjadi kebutuhannya. Manusia, misalnya melakukan gerak setiap waktu, seperti gerak berjalan, menunduk, menggeleng-geleng, melompat, berlari, dan sebagainya. Gerakgerak ini bisa disebut dengan gerak sehari-hari.

Pada unit ini, guru mengasah keterampilan motorik siswa melalui gerak tari. Lantas, apakah gerak sehari-hari sama dengan gerak tari? Menurut S. Humardani dalam (pendidikanmu: 2020) seni tari didefinisikan sebagai sebuah ungkapan dalam bentuk-bentuk gerak ekspresif yang indah dan ritmis. Dari pengertian ini, dapat dipahami bahwa karakteristik dari gerak tari adalah memasukkan unsur irama dan bentuk pada sebuah gerakan yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide/ perasaan. Dalam pengolahan gerak tari terdapat pula unsur-unsur yang saling berkaitan untuk membentuk tari yang diinginkan. Unsur utama gerak tari dapat dilihat dalam bagan berikut ini:


 Pembelajaran unit pertama memfokuskan pada unsur utama gerak tari, yaitu tubuh yang digunakan sebagai media gerak. Siswa diajak untuk mengenal gerak tari melalui eksplorasi tubuhnya sendiri, memadupadankan gerak anggota tubuhnya, dan mengkoordinasikannya agar menjadi gerak yang ritmis seperti definisi tari yang sudah dipaparkan. Sedangkan gerak ritmis dapat didefinisikan sebagai gerak berirama. Irama merupakan gerakan berturut-turut atau teratur. Dalam membuat gerak yang ritmis dibutuhkan rangsangan audio (dengar) berupa musik, lagu, atau hitungan sebagai pengiring. Biasanya hitungan yang digunakan dalam tari adalah satu sampai delapan dan kelipatannya. Jadi, jika hitungan sudah sampai delapan, maka mengulang kembali ke hitungan satu. Hitungan 1 x 8 digunakan untuk satu jenis koordinasi gerak atau frasa gerak.

Selanjutnya, guru dan siswa bersama-sama mencari tahu caranya mengkoordinasikan gerak tubuh, karena setiap tubuh memiliki kemampuan bergerak yang berbeda. Gerak-gerak ini kemudian akan digabungkan satu sama lain. Bisa dengan pola, misalnya dalam satu hitungan terdiri dari dua atau lebih gerak anggota tubuh yang digerakkan secara bersamaan atau bergantian. Berikut ini adalah tabel tentang contoh hasil koordinasi gerak:



Contoh koordinasi gerak seperti pada tabel di atas dapat dikembangkan sesuai dengan susunan gerak dan irama yang lain berdasarkan imajinasi atau kreativitas guru dan siswa. Konsep inilah yang diharapkan muncul pada pembelajaran Unit 1. 


Siswa merangkai gerak koordinasi tersebut dengan bantuan hitungan agar tercipta gerak tari yang ritmis. Selain itu, siswa juga diminta untuk menyampaikan pengalaman pribadinya dalam bergerak. Guru dapat memberikan pertanyaan bantuan agar siswa dapat mendeskripsikan atau menyampaikan hasil gerak koordinasi ciptaannya, seperti: 

1. Apa saja yang dirasakan siswa saat melakukan gerak tadi? 
2. Bagaimana cara siswa mengkoordinasikan gerak? 
3. Mengapa siswa memilih gerak tersebut?