Kegiatan 1 Mengingat Pengalaman Emosi dan Peristiwa Seni Teater Kelas 1
Daftar Isi
Pada kegiatan 1 ini, memiliki Tujuan kegiatan yaitu Siswa dapat mengingat pengalaman emosi dan peristiwa, kemudian menirukannya melalui gerak tubuh. Elemen Mengalami dan merefleksikan. Subelemen Observasi, olah tubuh, olah suara, dan ingatan emosi. Dan Alokasi waktu 2×35 menit.
Kegiatan 1 Mengingat Pengalaman Emosi dan Peristiwa
A. Persiapan Mengajar
Halo, Sahabat Guru! Pembelajaran pada Unit 2 ini difokuskan pada permainan tablo.
Sebelum siswa mampu memainkan tablo, mari kita siapkan secara bertahap mulai
dari Kegiatan 1 ini agar siswa memahami apa itu tablo, mau berlatih sambil bermain,
dan mengingat pengalaman melalui gerak. Yuk, persiapkan hal-hal berikut ini agar
Sahabat Guru bisa lebih maksimal dalam mengajar nanti!
- Bacalah instruksi pada kegiatan pengajaran sebagai referensi. Selain itu, Sahabat Guru juga bisa mencari foto atau video adegan tablo di internet.
- Bacalah secara ringkas materi tablo yang ada di Bahan Bacaan Guru.
- Siapkanlah alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan pengajaran.
- Siapkanlah daftar peraturan kelas yang nantinya disepakati bersama siswa.
B. Pelaksanaan Pengajaran
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, Sahabat Guru dapat melakukan strategi
untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang tablo. Metode yang bisa
Sahabat Guru lakukan adalah sebagai berikut.
- Awali pembelajaran menggunakan permainan charades (tebak kata). Caranya, Sahabat Guru tampil di depan kelas dan berpose menirukan bentuk benda, pohon, binatang, aktivitas, atau peristiwa, lalu ajaklah siswa untuk menebaknya. Sebagai contoh, Sahabat Guru membentuk pose tubuh seperti orang yang sedang sakit perut. Mematunglah beberapa saat, lalu tanyakan kepada siswa pose apa yang baru saja diperagakan Sahabat Guru. Lakukan dengan pose-pose yang lain, misalnya mengayuh sepeda, mencangkul, atau meniru gerak-gerik binatang (gajah, monyet, dan lain-lain).
- Jika Sahabat Guru kesulitan menirukan gerakan, carilah pose gambar dalam pertunjukan tablo, lalu cetaklah di selembar kertas. Selanjutnya, mintalah siswa untuk menebak atau menyebutkan adegan/pose yang ada pada gambar tersebut.
- Jika siswa sudah dapat menyebutkan berbagai pose tersebut, berikanlah pemahaman tentang definisi tablo yang bisa Sahabat Guru baca di lembar materi guru.
Ada tiga tujuan permainan ini, yaitu siswa (1) dapat memahami hakikat tablo,
(2) dapat melihat contoh konkret pertunjukan tablo, serta (3) dapat membangun
rasa percaya diri, imajinasi, dan kreasi.
1.Kegiatan Pembukaan
Pengantar dan Pengaturan Kelas
Pada awal pertemuan, Sahabat Guru hendaknya menjelaskan kepada siswa tujuan
pembelajaran unit ini. Selanjutnya, jelaskan kepada siswa bahwa kegiatan dalam
unit ini akan dilakukan secara individu dan berkelompok. Selain itu, jelaskan pula
jenis asesmen yang akan dilakukan pada unit ini, yaitu penilaian keterampilan dan
sikap.
Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk merekam kemampuan siswa
dalam menceritakan kembali pengalaman berlatih dan bermain tablo, sedangkan
penilaian sikap dimaksudkan untuk mencatat pencapaian yang bersifat khusus atau
perkembangan tertentu pada siswa ketika berlatih dan bermain tablo. Berikutnya,
Sahabat Guru bisa menjelaskan tentang peraturan selama pembelajaran seni teater
dan bersama dengan siswa menyepakati peraturan yang sudah disiapkan.
Pemanasan 1: Konsentrasi Gerak Tubuh
Permainan ini diawali dengan menyebutkan bagian tubuh yang akan dipegang kedua
tangan siswa. Ketika bagian tubuh disebutkan, maka siswa akan memegang bagian
tubuh yang disebutkan itu dengan kedua tangannya. Sebagai contoh, saat Sahabat
Guru menyebutkan “kepala”, maka dalam posisi berdiri siswa akan memegang
kepala dengan kedua tangannya. Bagian tubuh yang dapat disebutkan antara lain
kepala, pundak, pinggang, lutut, dan kaki. Fungsi permainan ini adalah untuk melatih
gerak tubuh atas dan bawah disertai latihan konsentrasi siswa dalam permainan.
Prosedur yang dilakukan dalam permainan ini adalah sebagai berikut.
- Bentuklah formasi lingkaran besar sesuai luas ruangan.
- Pimpinlah permainan ini di tengah lingkaran dengan memberi aturan saat disebut bagian tubuh:
- Kepala, siswa dalam posisi berdiri memegang kepala dengan kedua tangannya;
- Pundak, siswa dalam posisi berdiri memegang pundak dengan kedua tangannya;
- Pinggang, siswa dalam posisi berdiri memegang pinggang dengan kedua tangannya;
- Lutut, siswa dalam posisi membungkuk memegang lutut dengan kedua tangannya; dan
- Kaki, siswa dalam posisi jongkok memegang kaki dengan kedua tangannya.
- Selanjutnya, mulailah permainan dengan menyebutkan bagian tubuh sesuai contoh. Sahabat Guru juga bisa membuat variasi urutan acak dan tingkat kecepatan.
- Selain itu, Sahabat Guru juga bisa melakukan variasi manipulasi visual, misalnya saat menyebut “pundak”, yang dipegang Sahabat Guru adalah kepala. Dalam hal ini, yang menjadi acuan adalah apa yang didengar, bukan apa yang dilihat.
- Lakukanlah berulang-ulang sampai dirasa cukup. Hentikan permainan jika siswa sudah tampak bersemangat mengikuti pelajaran.
Pemanasan 2: Senam Tubuh
Dalam permainan ini, Sahabat Guru mengajak siswa menggerakkan bagian-bagian
tubuh sambil melatih emosinya. Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut.
- Bentuklah formasi lingkaran besar dengan jarak antarsiswa selebar mungkin sesuai luas ruangan. Sahabat Guru ada di dalam lingkaran.
- Mintalah semua siswa menghadap ke kanan atau kiri. Ajak mereka berjalan santai berputar searah jarum jam atau sebaliknya (dapat dilakukan sambil menyanyi dan bertepuk tangan).
- Lakukanlah dengan variasi gerak jalan mengendap-endap, jalan santai, jalan cepat, lari, jalan dengan satu kaki (engklek), merangkak, melompat, dan lain-lain.
2. Kegiatan Inti
Mengingat Peristiwa Melalui Gerak (1)
Sahabat Guru, kegiatan ini difokuskan pada gerakan tubuh. Siswa tidak diperbolehkan
berbicara dan mengeluarkan suara saat memperagakan perannya. Kegiatan ini
merupakan permainan untuk mengingatkan segala peristiwa yang pernah dialami
atau disaksikan di sekitar siswa melalui gerak tubuh. Permainan ini juga bisa
dilakukan dengan mengajak siswa untuk menirukan bentuk benda, misalnya meja,
kursi, pohon, binatang, dan lain-lain melalui gerak/pose tubuh. Prosedur yang
dilakukan adalah sebagai berikut
- Mulailah dengan memberikan pertanyaan stimulus kepada siswa tentang peristiwa yang biasa mereka lakukan sehari-hari, baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan sekitarnya. Sebagai contoh: Apa kamu ingat gerakan menyisir rambut di depan cermin? Apa kamu ingat gerakan mencuci tangan?
- Selanjutnya, libatkanlah semua siswa secara bersamaan untuk mengimajinasikan peristiwa dan mewujudkannya melalui gerak. Pilih satu situasi fiktif, lalu lakukan bersama-sama dengan siswa, misalnya gerakan menyisir rambut di depan cermin.
- Lakukanlah gerakan tersebut selama beberapa detik, lalu berikan perintah “stop”. Mintalah siswa menghentikan gerakan/pose terakhir mereka, biarkan siswa mematung dalam pose menyisir rambut selama beberapa detik. Kemudian, instruksikan siswa agar kembali ke posisi semula.
- Ulangi beberapa kali dengan peristiwa yang berbeda.
Sahabat Guru, kegiatan ini berfokus pada gerakan tubuh dan emosi. Siswa tidak
boleh berbicara dan mengeluarkan suara saat memperagakan perannya. Diskusikan
dengan siswa berbagai perasaan atau emosi yang pernah mereka alami, misalnya
gembira, sedih, marah, kesal, malu, gelisah, mengantuk, kaget, heran, bingung, dan
lain-lain. Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut.
- Mulailah dengan melibatkan semua siswa secara bersamaan untuk mengimajinasikan perasaan atau emosi serta mewujudkannya melalui gerak dan ekspresi. Pilih satu perasaan, lalu lakukan bersama-sama dengan siswa, misalnya tertawa gembira.
- Lakukanlah selama beberapa detik, lalu berikan perintah “stop”. Mintalah siswa menghentikan gerakan/pose terakhir mereka, biarkan siswa mematung dalam pose tertawa gembira selama beberapa detik. Kemudian, instruksikan siswa agar kembali ke posisi semula.
- Saat siswa sedang berpose, Sahabat Guru boleh mendokumentasikannya dalam bentuk foto atau video. Dokumentasi itu nantinya dapat dimanfaatkan dalam kegiatan refleksi.
- Ulangi beberapa kali dengan perasaan atau emosi yang berbeda.
3. Kegiatan Penutup
Refleksi
Seusai kegiatan pembelajaran, mintalah siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa
Kegiatan 1. Setelah lembar kerja dikumpulkan, bentuklah formasi lingkaran untuk
duduk bersama dengan siswa. Sahabat Guru bisa menjelaskan secara singkat materi
mengingat peristiwa melalui gerak dan emosi kepada siswa.
Sahabat Guru juga bisa
menayangkan foto atau video pose tiap siswa, lalu mendiskusikannya. Berikanlah
waktu kepada siswa untuk menyampaikan perasaan dan menjelaskan apa yang
sudah mereka dapatkan setelah mengikuti rangkaian kegiatan pembelajaran kali
ini. Terakhir, ajukanlah pertanyaan refleksi kepada siswa, antara lain:
- Apa yang dimaksud dengan tablo?
- Apa hal menarik yang kamu pelajari hari ini?
- Peristiwa apa yang paling mudah kamu Ingat?
- Peristiwa apa yang sulit kamu lakukan?
- Apa yang membuatmu merasa kesulitan?
Sahabat Guru, jangan lupa beri motivasi pada catatan guru di lembar kerja
siswa, ya!
Sahabat Guru bisa memberi tugas siswa untuk mengamati aktivitas yang terjadi di
rumah atau lingkungan sekitarnya, misalnya aktivitas ibu yang sedang menyapu,
bapak yang sedang mencuci sepeda motor, petani yang sedang mencangkul, dan
lain-lain. Setelah mengamati, mintalah siswa untuk mengingat gerak dan ekspresi
yang terjadi dalam peristiwa tersebut, lalu berlatih gerak/pose yang akan ditampilkan
pada pertemuan berikutnya.